Forum Pemuda Toleransi Indonesia Gelar Diskusi Peran Gen-Z Sebagai Agen Toleransi
Samarinda – Forum Pemuda Toleransi Indonesia bekerja sama dengan Forum Anak Kota Samarinda dan Pemerintah Kota Samarinda, menggelar diskusi bertajuk “Peran Gen-Z sebagai Agen Toleransi di Tengah Keberagaman Masyarakat untuk Indonesia Emas” di Kantor Kelurahan Loa Bakung, Jalan Jakarta, Samarinda. Sabtu (14/9/24).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan peran generasi muda, khususnya Gen-Z, dalam memperkuat nilai-nilai toleransi menuju Indonesia Emas 2045.
Diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Ketua Forum Pemuda Toleransi Indonesia, Taufan Marselinus, Pembina Forum Anak Kecamatan Sungai Kunjang, Siti Aisyah, dan Ketua Forum Anak Kota Samarinda, M. Amriyadi Rafiq. Selain itu, hadir pula Sekretaris Camat Samarinda, Dili Satria Handoko, yang memberikan dukungannya terhadap inisiatif tersebut.
Ketua Forum Pemuda Toleransi Indonesia, Taufan Marselinus, menekankan pentingnya menyiapkan generasi penerus bangsa yang mampu menghargai perbedaan.
“Gen-Z harus disiapkan dengan baik, mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki kemajemukan luar biasa,” jelas Taufan.
Sementara itu, Sekretaris Camat, Dili Satria Handoko, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Ini adalah langkah luar biasa, menanamkan nilai-nilai toleransi. Jika melihat beberapa daerah di Indonesia, tingkat toleransinya cenderung menurun, tetapi di Samarinda, kita bisa bersyukur karena toleransi masih sangat terjaga,” ujarnya.
Dili juga menambahkan bahwa Samarinda yang heterogen dengan berbagai suku dan budaya menjadi kekuatan utama kota tersebut dalam menopang Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
“Jika nilai-nilai toleransi terus ditanamkan, kita akan mampu membangun rasa tanggung jawab bersama sebagai warga negara Indonesia,” tutupnya.
Siti Aisyah, Pembina Forum Anak Kecamatan Sungai Kunjang, turut menekankan pentingnya rasa toleransi dalam membesarkan sebuah organisasi.
“Sebuah organisasi akan besar jika di dalamnya ada rasa toleransi. Begitu juga dalam kehidupan bermasyarakat, toleransi adalah kunci untuk merangkul perbedaan dan bergerak maju bersama,” jelasnya.
Diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi generasi muda di Samarinda untuk terus memperkuat sikap toleransi sebagai fondasi penting dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik. (yud)