Belajar Advokasi Hukum, Himakum UMKT Kunjungi LBH Ansor Kaltim

Samarinda, jendelakaltim.id – Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kaltim, Rusdiono, perkenalkan kerja-kerja advokasi hukum yang dilakukan LBH Ansor di hadapan mahasiswa hukum Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT).

Dalam kunjungan kegiatan mahasiswa di LBH Ansor Kaltim, Senin (5/8), sejumlah mahasiswa yang terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Hukum (Himakum) UMKT, mendapatkan penjelasan program kerja LBH Ansor.

“Keberadan LBH Ansor sebagai organisasi semi otonom dari Gerakan Pemuda Ansor telah disahkan di Kemenkumham sejak tahun 2017,” papar Rusdiono dihadapan mahasiswa.

Selain itu, Rusdiono, juga menyampaikan beberapa layanan bantuan hukum yang ditangani LBH Ansor Kaltim selama ini. “Selain bantuan hukum secara litigasi seperti advokasi hukum di lembaga pengadilan dan birokrasi-birokrasi penegak hukum, kami juga memberikan layanan advokasi hukum non litigasi berupa konsultasi hukum gratis kepada masyarakat miskin,” terangnya.

Kunjungan mahasiswa Himakum UMKT ke LBH Ansor Kaltim, selain sebagai kegiatan membangun komunikasi antara mahasiswa dengan pegiat hukum, selain itu sebagai ruang pengenalan mahasiswa dalam mengetahui kerja-kerja advokasi hukum secara nyata.

“Tujuan kita datang ke LBH Ansor Kaltim selain untuk membangun silaturahmi, kami juga ingin mengetahui lebih dekat LBH Ansor dalam kegiatan-kegiatan penanganan hukum untuk masyarakat,” ujar Vito Herwono Adi, salah satu pengurus Himakum UMKT.

Kunjungan Himakum UMKT ke LBH Ansor Kaltim mendapat sambutan positif dari para pengurus LBH. “Kami menyambut baik kegiatan kunjungan Himakum UMKT saat ini yang hendak mengetahui lebih dekat kegiatan advokasi hukum oleh LBH Ansor,” ucap Guntur Pribadi, dalam kesempatannya dihadapan Himakum UMKT.

Tidak itu saja, Guntur yang merupakan salah satu pegiat hukum di LBH Ansor Kaltim, berharap, agar idealisme dan daya kritis mahasiswa dalam menyikapi isu-isu hukum dan penegakan keadilan di tengah masyarakat tetap terjaga.

“Keterlibatan mahasiswa dengan modal gerakan moralnya diharapkan dapat menjadi bagian pendorong penegakan keadilan. Karena itu, kita berharap daya kritis dan idealisme mahasiswa jangan sampai hilang dalam gerakannya,” pungkas Guntur.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button