Harum Youth Community Gelar Lomba Akustik Peringati Hari Sumpah Pemuda

Samarinda – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang, Harum Youth Community mengadakan lomba akustik bertajuk “Berdua Senada” di Teras Samarinda, Jalan Gajah Mada, Samarinda Ulu, Sabtu (26/10/24).

Ajang ini bertujuan membangkitkan kembali semangat kreatif generasi muda di Kalimantan Timur dan memperkenalkan kembali festival musik akustik, yang kini jarang diadakan.

Syahrah, founder Harum Youth Community menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk mendukung kreativitas pemuda di Kaltim.

“Lomba akustik ini diharapkan dapat membangkitkan minat anak muda terhadap festival dan parade band, yang kini mulai jarang ditemukan. Harum Youth Community adalah wadah bagi pemuda Kaltim untuk berkreasi di bidang ekonomi kreatif, dan komunitas ini terbuka untuk siapa pun yang ingin bergabung,” ujarnya.

Kompetisi ini menghadirkan sejumlah juri ternama dari dunia musik. Di antaranya, Rio Satrio, seorang solois indie folk yang merilis album debut “Cerita Daun dan Bumi” pada 2016; Ardy Khris, pegiat musik etnik yang juga frontman band Nawasena; dan Vega Antares, additional player DEWA 19 serta produser musik, yang dikenal sebagai kreator konten edukatif di bidang gitar dan audio.

Rudy Mas’ud saat memberi sambutan di acara Harum Youth Comunity, di Teras Samarinda

Rudy Mas’ud, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan pesan penting bagi pemuda Kaltim. Ia menyoroti tingginya angka pengangguran di kalangan milenial Indonesia dan pentingnya memperbaiki etos kerja, produktivitas, serta pendidikan yang tinggi.

“Pemuda sekarang harus berpikir visioner, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong ekonomi kreatif di Kaltim,” ujarnya.

Lomba akustik ini berhasil melahirkan tiga pemenang utama:
Juara 1: Larcoustic dengan 1.083 poin
Juara 2: Relaxa Band dengan 1.076 poin
Juara 3: Alegra Band dengan 1.020 poin

Alda Rizky Ananda, vokalis Larcoustic, mengungkapkan rasa bangganya atas kemenangan ini.

“Lomba akustik seperti ini sudah sangat lama tidak ada di Samarinda, dan bisa dinilai oleh juri seperti Bang Vega Antares  additional player DEWA 19 adalah kebanggaan tersendiri bagi kami. Semoga acara seperti ini terus berlanjut agar musisi di Samarinda semakin berkembang di dunia musik dan ekonomi kreatif,” kata Alda.

Ajang ini diharapkan dapat memacu para pemuda untuk terus mengembangkan bakat dan berkontribusi dalam sektor ekonomi kreatif. (yud)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button