BSSR Tanamkan Semangat Literasi bagi Pelajar dan Mahasiswa di Samarinda

SAMARINDA, jendelakaltim.id – Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan literasi di daerah, PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) menyelenggarakan workshop menulis bertajuk Baramulti Menulis di Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), Selasa (14/10/25).

Kegiatan yang melibatkan puluhan pelajar SMA dan mahasiswa ini menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) BSSR di bidang pendidikan. Melalui kegiatan tersebut, BSSR berupaya menumbuhkan minat menulis sekaligus memperkuat apresiasi terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda Kalimantan Timur.

Hadir sebagai narasumber, penulis cerpen dan novel Miranda Seftiana, bersama dua pengembang Intellectual Property (IP) dari Visi8 Studio, Marcell Mahesa Mirzada dan Marcel Gowidjaja. Acara dibuka dengan pemutaran film pendek Jendela Seribu Sungai dan Semusim Setelah Kemarau, dua karya adaptasi dari tulisan Miranda Seftiana yang pernah ditayangkan pada peringatan Hari Anak Nasional tahun 2023.

Dalam sesi berbagi, Miranda Seftiana yang juga Supervisor CSR BSSR menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan mendukung pengembangan generasi muda di bidang literasi dan kreativitas. “Kami ingin memberikan ruang bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengasah kemampuan menulis mereka, baik dalam bentuk karya fiksi maupun nonfiksi. Melalui kegiatan ini, kami berharap lahir penulis-penulis muda berbakat dari berbagai daerah,” ungkap Miranda.

Menurutnya, program Baramulti Menulis sebelumnya telah sukses diselenggarakan di Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan. Setelah Samarinda, kegiatan ini akan dilanjutkan ke Sumatera Selatan. “Setiap wilayah punya potensi dan karakter unik yang ingin kami gali melalui literasi. Kami ingin anak-anak muda Indonesia punya kesempatan yang sama untuk menyalurkan ide dan imajinasinya,” tambahnya.

Selain workshop, BSSR juga menggelar Lomba Menulis Cerpen. Dua karya terbaik dari setiap provinsi akan dikirim ke Jakarta untuk bersaing di tingkat nasional dan berkesempatan memenangkan hadiah puluhan juta rupiah. “Lomba ini bukan sekadar soal hadiah, tapi bagaimana menulis bisa menjadi jalan untuk berpikir kritis, mengekspresikan diri, dan memberi inspirasi bagi banyak orang,” ujar Miranda.

Ketua Panitia, Nanang Qozym, menyebutkan kegiatan ini diikuti sekitar 40 peserta dari SMA MA DDI, SMA 2 Loa Janan, serta beberapa jurusan di Polnes. Sementara itu, Ketua UKM Pengembangan Penalaran Kreativitas Mahasiswa (PPKM) Polnes, Achmad Ramadani, menyampaikan harapannya agar kerja sama dengan BSSR dapat terus berlanjut. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa meningkatkan minat menulis di kalangan siswa dan mahasiswa, sekaligus memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan dunia industri,” katanya.

Salah satu peserta, Dipa Amelia dari jurusan D3 Perhotelan Polnes, sekaligus penerima beasiswa BSSR mengaku mendapat pengalaman baru dari kegiatan ini. “Saya dapat banyak ilmu tentang menulis dan mengenal banyak teman baru. Dari sini saya jadi tahu bagaimana menulis bisa jadi media untuk bercerita,” ucapnya.

Sementara itu, narasumber dari Visi8 Studio, Marcel Gowidjaja, menilai peserta Samarinda memiliki ide yang unik dan beragam. “Banyak cerita menarik, mulai dari kisah cinta hingga kuliner lokal. Anak-anak Samarinda punya perspektif kuat terhadap budayanya,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Marcell Mahesa Mirzada, yang menekankan pentingnya berpikir kreatif. “Kami ingin peserta berani berpikir out of the box dan tidak takut mengekspresikan ide mereka, karena semua ide bisa dijadikan cerita,” jelasnya.

CSR Manager Holding Baramulti, Ibnu Wahyu Hidayat mengatakan, program ini merupakan rangkaian kegiatan literasi BSSR di beberapa provinsi. “Tahun ini kami menggelar kegiatan di empat lokasi, yakni Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara. Kami ingin kegiatan ini menjadi agenda tahunan agar semangat literasi terus tumbuh,” ujarnya.

Ibnu menambahkan, tujuan utama kegiatan ini adalah membangkitkan kembali budaya membaca dan menulis di kalangan generasi muda yang kini lebih banyak bergantung pada gawai. “Kalau budaya membaca dan menulis kembali hidup, maka khasanah budaya kita juga akan semakin kaya,” katanya.

Fajri Pasaribu, CSR Section Head BSSR menegaskan, Baramulti Menulis merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan di bidang pendidikan. “Kami di BSSR berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan literasi di Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda. Kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk memunculkan bibit-bibit penulis kreatif yang kelak bisa berkontribusi bagi bangsa,” ucap Fajri.

Ia berharap, semangat literasi yang ditanamkan melalui kegiatan ini dapat berlanjut dan menginspirasi peserta untuk terus menulis. “Menulis bukan hanya keterampilan, tapi juga sarana membangun karakter dan daya pikir kritis generasi muda,” pungkasnya.

Kegiatan ini merupakan wujud peran serta CSR BSSR di bidang pendidikan terhadap siswa dan mahasiswa di Samarinda. Dengan semangat kolaboratif antara dunia pendidikan, industri, dan komunitas, kegiatan Baramulti Menulis diharapkan menjadi wadah lahirnya penulis-penulis muda yang mampu mengangkat budaya lokal Kaltim ke panggung nasional. (yud)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button