Alsintan Baru Dorong Produktivitas Petani Kaltim

SAMARINDA, jendelakaltim.id – Petani di Kalimantan Timur mendapatkan angin segar setelah pemerintah mengumumkan penerimaan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari Kementerian Pertanian. Enam unit combine harvester dan sejumlah mesin tanam yang segera tiba di daerah diyakini dapat mendorong produktivitas dan memperkuat ketahanan pangan lokal.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyatakan, bantuan Alsintan itu menjadi peluang besar bagi petani agar meningkatkan hasil panen sekaligus mempercepat proses garap lahan. Pemerintah menargetkan perluasan lahan persawahan hingga 40 ribu hektare dalam waktu dekat.

“Bantuan ini sangat krusial untuk petani kita,” ujarnya, Sabtu (13/12/25).

Dukungan ini datang di tengah meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat, serta pengalaman pahit terkait kasus beras oplosan yang mencuat beberapa waktu lalu. Ia menyebut, gangguan suplai selama satu minggu saja membuat masyarakat kesulitan memperoleh beras. Kondisi tersebut memperlihatkan pentingnya memperkuat produksi pangan lokal.

“Kasus beras oplosan tempo hari menjadi pelajaran berharga,” ujarnya.

Pemprov Kaltim menargetkan produksi beras mandiri mencapai 350 ribu ton per tahun. Upaya ini tidak hanya difokuskan pada produksi, tetapi juga mencakup pembangunan sistem penyimpanan yang mampu menjaga cadangan beras dalam jangka panjang. Dengan demikian, daerah tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pasokan dari luar.

Bagi petani, bantuan Alsintan dipandang sebagai terobosan yang dapat mengurangi beban biaya produksi sekaligus mempercepat proses panen. Penggunaan combine harvester dinilai mampu meningkatkan efisiensi kerja di lapangan, terutama bagi petani kecil yang sebelumnya kesulitan menggarap lahan dengan peralatan tradisional.

Dalam jangka panjang, pemerintah berharap modernisasi sektor pertanian ini mampu menciptakan kemandirian pangan yang berkelanjutan. Ia menegaskan, petani lokal harus menjadi motor utama dalam upaya tersebut.

“Petani harus menjadi bagian penting agar daerah ini benar-benar berdaulat dalam kebutuhan berasnya,” pungkasnya. (adp)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button