Rudy Mas’ud Dianugerahi Gelar Kehormatan Amai di Desa Pampang

Samarinda, jendelakaltim.id – Calon Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, resmi mendapat penobatan sebagai warga kehormatan masyarakat adat Dayak di Desa Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, pada Jumat (18/10/24).

Dalam acara yang berlangsung khidmat di Lamin Adat Pampang, Rudy Mas’ud juga dianugerahi gelar “Amai” dari tokoh adat setempat. Gelar ini mengukuhkan dirinya sebagai bagian dari keluarga besar Dayak.

Dalam sambutannya, Rudy menyampaikan rasa syukur dan bangga atas penghargaan yang diberikan untuknya.

“Kami merasa bangga dan sangat tersanjung diangkat menjadi bagian dari keluarga besar adat Dayak dan diberikan gelar Amai,” ucapnya.

Rudy juga menekankan pentingnya peningkatan promosi wisata Pampang yang merupakan destinasi budaya penting di Samarinda.

“Daerah ini perlu kita tingkatkan, terutama dari segi promosi. Selain itu, menjaga adat istiadat dan budaya Dayak adalah tanggung jawab bersama. Lamin Etam, sebagai rumah adat Dayak, menjadi simbol penting yang harus kita lestarikan,” katanya.

Dirinya meyakini ke depannya, desa pampang akan menjadi destinasi wisata nasional bahkan internasional.

Rudy Mas’ud saat disematkan kalung uleng oleh tokoh adat Desa Pampang, Samarinda.

Acara penobatan diwarnai dengan pertunjukan tari tradisional Dayak, salah satunya Tari Sekar Mandau, yang memperlihatkan atraksi menyayat badan penari. Tokoh adat menekankan bahwa atraksi ini hanya dilakukan oleh para profesional yang terlatih, dan tidak boleh ditiru.

“Tari ini melambangkan filosofi hidup masyarakat Dayak, yaitu selalu mencari kawan, namun tidak gentar menghadapi lawan,” ujar Rudy.

Ia juga memuji penampilan tersebut sebagai representasi budaya Dayak yang penuh dengan keberanian dan solidaritas.

Selain gelar kehormatan, Rudy Mas’ud juga diberikan sejumlah atribut adat, seperti topi beluko, mandau tulang, baju sapai, dan kalung uleng. Masing-masing atribut memiliki makna simbolis.

Topi beluko melambangkan perlindungan dari hal-hal buruk, mandau tulang melambangkan hubungan erat antara masyarakat dan pemerintah, sementara baju sapai dan kalung uleng menjadi simbol perlindungan dan ikatan persatuan.

Panglima Besar Laskar Mandau, Rudolf, turut memberikan dukungannya kepada Rudy Mas’ud, menyebutnya sebagai tokoh muda yang cerdas dan pantas memimpin Kalimantan Timur.

“Rudy Mas’ud adalah sosok yang berkualitas, dan saya yakin ia mampu memimpin Kalimantan Timur menuju kemajuan,” ujar Rudolf.

Penobatan Rudy Mas’ud sebagai “Amai” menjadi tanda kedekatannya dengan masyarakat adat Dayak di Pampang, dan diharapkan hubungan ini semakin memperkuat komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Kaltim. (yud)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button